Peserta UN akui sulit kerjakan soal

peserta ujian nasional (un) tingkat sma/sederajat pada kota pontianak menyatakan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal un tahun ajaran 2013, sebab soal yang dikerjakan tidak sesuai melalui apa dan dikuasai sewaktu selama sekolah.

persiapan kami jauh hari sudah jauh lebih bagus, dengan mengerjakan ujicoba un dan hasilnya lumayan menarik, akan tetapi begitu menghadapi soal-soal un kini soalnya jauh berbeda melalui bagaimana dan dimengerti, kata salah asli audien un dari man 2 pontianak dan enggan dikenalkan namanya, selasa.

ia menunjukan, malah kemarin, (senin, hari pertama pelaksanaan un) dia yang jurusan ipa menggarap soal un agar jurusan ips, begitu dan sebaliknya jurusan ips, padahal lembar langkah awal yang dimilikinya sesuai jurusan.

kami sudah tanyakan pada pengawas, pengawas juga mengakui bingung. bagaimana nilai un kami akan tinggi bila penyelenggaraan un tahun ini amburadul, ungkapnya kesal serta cemas ingin mutu ujian nasionalnya mampu berkurang.

Informasi Lainnya:

selain itu, berdasarkan dia, lembar solusi juga terlalu tipis oleh karenanya sulit untuk melakukan perbaikan apabila salah selama menandai langkah awal pada lembar solusi itu.

ketua panitia un tahun 2013, smkn 6 pontianak utara, mahmudi membenarkan, lembar Jawaban soal un yang amat tipis oleh karenanya banyak dikeluhkan oleh peserta un tahun ini.

kami berharap pemerintah mengevaluasi pelaksanaan un tahun ini, agar ke depannya lebih baik lagi, termasuk soal un dan kurang oleh karenanya seperti jumlah selama sekolah lainnya yang mesti memfotokopi lembar soal karena kurang, resikonya audien ujian harus menunggu lama, ungkapnya.

sementara tersebut, ketua publik perhimpunan guru agar reformasi pendidikan kalimantan barat, abriyandi menilai, pelaksanaan un tahun ajaran 2013 amat amburadul oleh karenanya dapat menghancurkan masa depan anak-anak tingkat sma/sederajat.

banyak temuan soal-soal un yang kurang sehingga audien mesti menanti, dampaknya psikologis peserta un menjadi menurun sebab lamanya menunggu soal, katanya.

menurut dia, amburadulnya pelaksanaan un tahun 2013, sebab pencetakan soal yang dilaksanakan pusat, bukan oleh daerah semisal tahun-tahun sebelumnya, sehingga muncul angka penundaan un dalam 11 provinsi.

abriyandi menambahkan, kualitas kertas lembar Jawaban juga merupakan keluhan siswa, karena jika dihapus lembar Jawaban jadi rusak, oleh karenanya banyak siswa membatalkan untuk menghapus langkah awal yang mereka anggap salah.